Kamis, 14 Juli 2016

MAKALAH- BIMBINGAN BAGI PENGEMBANGAN WAWASAN KARIR MURID





BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Bimbingan karir bukan kegiatan yang baru dan tiba-tiba, melainkan memiliki perjalanan yang cukup panjang. Sekilas perjalanan bimbingan karir mengantar anda untuk menambah wawasan tentang perkembangan bimbingan karir. Karir, jabatan, dan perkerjaan merupakan istilah-istilah yang memiliki kedekatan, arti, namun tetap memiliki ciri khas yang berbeda
Era kesejagat (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir di SD perlu dilaksanakan generasi yang tangguh. Ada pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan karir di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih difokoskan untuk memberi kesadaran karir kepada para murid.
Tahap dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD memberi wawasan kepada sebagian calon guru, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan dan elektronik, serta mengundang narasumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak.

B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana perkembangan bimbingan karir?
2.    Apa pengertian bimbingan karir?
3.    Apa pentingnya bimbingan karir?
4.    Apa tujuan bimbingan karir di SD?
5.    Bagaimana tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
6.    Apa saja teknik bimbingan karir di SD?
7.    Apa saja materi bimbingan karir di SD?

C.       Tujuan Penulisan
           1.   Mengetahui perkembangan bimbingan karir.
           2.    Mengetahui pengertian bimbingan karir
           3.    Mengetahui pentingnya bimbingan karir.
           4.    Mengetahui tujuan bimbingan karir di SD.
          5.    Mengetahui tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD
          6.    Mengetahui teknik bimbingan karir di SD
          7.    Mengetahui materi bimbingan karir di SD.

BAB II
PEMBAHASAN
A.       Perkembangan Bimbingan Karir
Pandangan kedepan maupun kebelakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan sosial pribadi yang lebih luas yang akan mempelajari pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus oprandi ( cara kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasukinya di dalam kehidupan.
Secara kronologis perkembangan bimbingan karir dapat dirangkum sebagai berikut:
Antara tahun 1850-1900 bimbingan karir belum mulai di organisasikan secara memadai kerena faktor ekonomi, sosial, ideologi dan kegiatan ilmuan belum memungkinkan dan belum merasakan perlu bimbingan karir. Pada akhir abad 19 ini mulai muncul berbagai tulisan dan kegiatan yang berkaitan dengan bimbingan karir. Tahun 1890 James McKeen Catte menerbitkan artikelnya, Cattell menggunakan tesnya untuk mengukur kecakapan individu. Pada tahun 1896 Witmer mendirikan klinik psikologis Penslvania dan dia melakukan studi serta penyembuhan anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada tahun 1920 Morris menggunakan pengukuran vokasional dan menggunankan metode psikografi dalam analisis jabatan untuk mengkhususkan syarat-syarat yang dituntut oleh suatau perkerjaan tertentu. Patun 1909, Frank Parson menerbitkan bukau yang berjudul Choosing a Vacational, dan mengidentifikasi toga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir yaitu, idividu, perkerjaan dan hubungan di antar keduanya. Dan buku ini mengkaji tentang bagaimana dan mengapa pendekatan bimbingan karir dilakukan.
Tokoh terbesar dalam bimbingan karir ialah Frank Parson, dan sekitar 1000 tahun sebelumnya, di daerah Basra ada tokoh Islam Klasik yang merintis berkaiatan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karir.
Tahun 1911 Biro Jabatan dengan editor Frederick J. Alien menerbitkan Vacational Guildence News-Letter sebagai jurnal pertama di Amerika yang kemudian berganti nama menjadi Vacational Guildence Magazine kemudian Occupation pada akhirnya bernama Personnel  and Guidence Journal.
Tahun 1912 Hugo Munsterberg menerbitkan psyhology and Industnal Efficency di Jerman sebagai suatu penemuan penting dalam aplikasi metode piskologi aksperimental untuk mempelajari pemilihan jabatan dan para pekerja.
Tahun 1915, Waiter V. Bingham mendirikan Lembaga Psikologi Terapan pada Institut Teknologi Cameige yang bertugas melakukan latihan dan penelitian dalam pemilihan personil dan manajemen, performan jabatan, salemsmanship, dan bimbingan jabatan.
Tahun 1917 Bingham Coot Thorndike dan Yerkes telah menghasilkan seperangkat prosedur testng untuk memilih calon serdadu dalam Perang Dunia 1 Tes ini disebut Army Alpha (Verbal) dan Army Beta (non verbal).
Tahun 1915, Harry D. Kitson menerbitkan bukunya yang berjudul Paychology of Vocational Adjustment, dia melihat bimbingan karir bidsng perkerjaan sepesialisasi dan para professional terlatih dan bukan untuk sembarang orang.
Tahun 1931, Lembaga Penelitian Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota di bawah pimpinan Donald G. Paterson melakukan studi tentang faktor-faktor psikologis dalam proses penempata kerja deangan mengunakanbaterei tes, wawan cara dam pola percakapan kaerja.
Tahun 1942 Carl R. Roger menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy, dia menekankan pada pada konsep kognitif klien didalam mengambil keputusan karir yang melibatkan dinamika afektif dan tingkah laku motivasional, pemahaman dan penerimaan diri sebagai tujuan bimbingan karir, perhatian untuk memverbalisasikan perasan klien sebagai narasumber informasi tentang dirinya dan penekanan baru dalam penelitaian dan pelatihan hubungan wawan car konseling.
Tahun 1951, Donald E. Super membuka bimbingan karir dari keadaan statis yang terarah kepada pengambilan keputasan dengan pilihan tunggal , pemusaatan perhatian yang berorientasi kepada kontribusi potensial sosiologi dan ekonomi, menuju kepada bidang dan penempatan studi tentang tingkah laku karir dalam kaitannya dengan perkembangan manusia.
Tahun , Nachman, dan Segal merintis tentang pentingnyak variabel kepribadian di dalam proses pemilihan dan penyesuaian terhadap perkerjaan yang mereka namakan sebagai ”articulated frame work of vocational development” dengan menggunakan kerangka rujukan kerja ini, Bordin (1968) mengembangkan sutu model bimbingan karir dimana dia menggambarkan tentang bagaimana proses bimbingan karir dapat dii pahami dan seringkali merupakan hubungan yang rumit antara kepribadian dan pengambilan keputusan.
Tahun 1966 muncul berbagi studi yang berorientasi pada yang oleh Krumboltz disebut ” revolusi konseling”. Dengan mengadaptasikan psikologi Skinnerian kepada proses bimbingan karir, Krumboltz dan temannya mengembangkan teknik intervening (menyela) didalam proses pengambilan keputusan karir , termasuk didalam model konseling, perangkat tujuan dan penguatan respon (reinforcement).
Tahun 1969 Crites melakukan kajian ulang dan kkritik  terhadap teori penelitian dan pemilihan penyesuaian karir dengan menyajikan toksonimiobyektif tentang klasifikasi masalah dalam pengambilan keputusan karir. Toksonomi ini disjikan dalam tulisan yang berjudul Vocational Psychology, yang dalam bimbingan karir dipandang sebagai bimbingan karir yangyang komprehensif.
Ada beberapa kecendrungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan penyesuaian karir. Ppendekatan yang paling dominan ialah Parsonial yang memutuskan diri pada individu perkerjaan dan hubungan diantara keduanya. Model ini disebut dengan model Trait dan faktor yang menekankan kepad penggunaan tes dan informasi jabtan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaiankarir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini banyak dianut oleh pendekatan yang berpusat pada klien (client centered) psikodinamik. Kecendrungan lain memandang bahwa bimbingan karir adalah suatu proses perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu dan hali ini merupakan kebalikan dari pendekatan prilaku (behaviouristik) yang menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatiakan karir mana yang dipilih individu.
Perkembangan pelaksanaan bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD PPSP, kemudian dicoba kembangkan di SD lai sebagai pelengkap plaksanaan bimbingan konseling. Buku paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.

B.       Pengertian Bimbingan Karir
a)      Karir , karir diartiakan sebagai pengalaman kerja didalam suatu bidang tertentu
b)      Jabatan, suatu perkerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu
c)      Perkembangan karir, keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia kerja
d)      Pendidikan karir, kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir

Ada tiga alasan mengapa perlu menanamkan bimbingan karir bukan bimbingan jabatan
1)   Istilah karir lebih populer daripada istiah jabtan
2)   Istilah karir lebih inklusif daripada istilahjabatan, jabatan sering merujuk kpda konotasi khusus atau perkerjaan tertentu
3)   Istilah bimbingan diartikan secar luas, sehingga didalamnya akan menyangkut masalah proses pengambilan keputusan dari penyesuaian karir. Oleh kerena itu didalam membicarakan bimbingan karir kita juga membicarakan bebnerapa pendekatan tentang proses pengambilan keputusan dan perkembangan karir

Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi perkerjaan tetapi juga menyangkut:
a.    Keterlibatan antara konselor dengan klien
b.    Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-reseptif terhadap informasi
c.    Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi

Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu :
1.    Menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir
2.    Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan.

Menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan.
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap
kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir). Di dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.

C.       Pentingnya Bimbingan Karir
Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a.    Kebutuhan bimbingan karir jauh lebih besar daripada kebutuhan psikoterapi. Bimbingan karir menggarap dunia dalam dan luar individu secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.
b.    Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian diri secara keseluruhan.
c.    Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi juga dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir.

D.       Tujuan Bimbingan Karir di SD
Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a.       Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.      Merencanakan masa depan.
c.       Membantu arah pekerjaan
d.       Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e.       Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)

Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ;
1)        Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2)        Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
3)        Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4)         Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5)        Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan

E.        Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.          Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap perkembangannya.
b.         Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
c.         Perkembangan adalah proses yang kontinu.
Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan salah satu bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses perkembangan individu.
d.         Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e.         Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi preventif maupun kuratif.
f.          Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual.
Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.

Di atas telah dikemukakan bahwa perkembangan individu merupakan proses yang kontinu, dan bahwa intervensi dalam bentuk bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan tahap dan aspek yang dominan dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan elamen yang perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses perkembangan individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh terhadap perkembangan elemen berikutnya.
Apabila kita identifikasikan aspek-aspek tersebut dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam bagan berikut :
Elemen yang dikembangkan
a.              Kesadaran diri Identitas Diri
b.             Kesadaran pendidikan Identitas Pendidikan
c.              Kesadaran karir Identitas Karir
d.             Kesadaran ekonomis Pendidikan ekonomis
e.              Pengambilan keputusan Keputusan Karir
f.              Kompetensi dasar Keterampilan Kerja
g.              Sikap dan apresiasi Kepuasan pribadi dan sosial

Apabila model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang paling tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya setiap elemen itu merupakan titik kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir.
Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
a.              Kesadaran diri : yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b.             Kesadaran pendidikan : murid mengenal dan menyadari pentingnya perkembangan ketrampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c.              Kesadaran karir : murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d.              Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e.              Pengambilan keputusan : Menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f.              Kompetensi awal, mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g.              Apresiasi dan sikap internalisasi karir yang memberikan kepuasaan baik secara pribadi maupun sosial.

Pandangan lain dari ahli perkembangan karir memberikan nama yang berbeda terhadap masa perkembangan pada usia anak, namun indikatornya relative sama. Ginzberg, Ginsberd. Axeirad dan Herma (1951 dalam Muro & Kotman. 1995) menyebutkan bahwa periode perkembangan karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasy period) Sedangkan Super (1981. dalam Muro & Kotman. 1995) memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14 tahun sebagai periode tentative. Namun demikian kedua pandangan ini merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan peranan peranan karir orang dewasa.


F.        Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti Terpadu dalam KBM, Paket Bimbingan Karir, Pengamat Bacaan dan Nara Sumber. Berikut disajikan bahasan singkat dari masing-masing teknik.
a.         Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Soerang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang Pemahaman Hobi dan Cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajara yang relavan, dan ditemukan pada pelajaran 5 Bahasa Indonesia. Pelajaran 5 Bahasa Indonesia membahas tentang Kegemaran dan Anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat Satuan Layanan Bimbingan Konseling.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A.     Topik Bahasan                   : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B.     Bidang Bimbingan : Bimbingan Karir
C.     Jenis Bimbingan                : Bimbingan Kelompok
D.     Fungsi Layanan                 : Pemahaman Diri dan Pengembangan
E.      Sasaran Layanan                : Siswa Kelas III
F.      Uraian Kegiatan

1.      Kegiatan Awal
a.       Memeriksa Kehadiran Siswa
b.      Memeriksa peralatan murid, seperti : buku Belajar Bahasa Indonesia, Kertasa warna kuning dan hijau, gunting dan lem.
c.       Apersepsi mengenai kegemaran anak.
2.      Kegiatan Inti
a.       Guru mengajak murid untuk membaca Pelajaran 5 Bahasa Indonesia tentang Kegemaran Anak-Anak ( Soelaeman, dkk., 1997:70-71)
b.      Giuru menempelngambar pohon harapan (cita-cita) pada papan tulis.
c.       Guuru membagikan kertas yang telah diberi  pola buah apel.
d.      Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, maing-masing memperoleh dua buah apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e.       Guru menyuruh murid untuk menuliskan kegemaran dirinya pada kertas apel warna hijau dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identitas diri murid, buah apel ditempel pada pohon harapan.
f.       Guru bersama murid mendiskusikan siapa-siapa yang memiliki kegemaran yang diperkirakan telah menunjang citaa-citanya dan siapa yang belum

3.      Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan Kegemaran Anak-anak.

G.     Metode Intruksional
H.     Alat dan Perlengkapan
1.      Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Jilid IIIC, LKS dan Boallpoin
2.      Gunting, kertas, lem dan karton yang diberi gambar pohon harapan.
I.        Penilaian
1.      aktivitas siswa dalam kegiatan
2.      pemahaman siswa akan materi bacaan
3.      pemahaman siswa akan kegemaran dan cita-citanya.

Sekiranya dengan membuat Satuan Layanan Bimbingan Konseling, guru keberatan karena bertambah tugas, guru dapat memadukan satuan layanan ini kedalam Persiapan Mengajar. Guru tinggal memperkaya Tujuan Pembelajaran Khusus dengan tujuan yang lebih berorientasi afektif dan psikomotor disamping tujuan berorientasi kognitif.

b.      Paket Bimbingan Karir
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Dikbud) telah mengembangkan empat Buku Paket Bimbingan Karir. Paket Bimbingan Karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket teriri dari satu topik dan sub topik pembahasan
1)      Paket 1 Pemahaman Diri
Sub topik yang dibahas dalam paket Pemahaman Diri adalah
a)      Bakat
b)      Minat
c)      Keadaan fisik
d)      Keadaan sosial ekonomi dan budaya
e)      Cita-cita
2)      Paket II Pemhaman Lingkungan
a)       Sub Topik yang dibahas untuk kelas 1 dan kelas II. Kemungkinan Jabatan dan Informasi Jabatan, serta Informasi Pekerjaan.
b)      Sub topik yang dibahas untuk Kelas III dan kelas IV. Pengantar Pemahaman Lingkungan, Informasi Jabtan, dan Wiraswasta.
c)      Sub topik yang dibahs untuk kelas V Informasi Pendidikan Pembangunan, Kemungkinan Jabatan, dan Wiraswasta.
3)      Paket III Hambatan dan Mengatasi hambatan
Sub topik yang dibahas khusus untuk kkelas V mencakup
a)      Prasangka
b)      Hambatan dan Diri Sendiri, dan
c)      Hambatan dari luar
4)      Paket IV Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan
Paket ini khusus untuk kelas V, sub topik yang dibahas adalah
a)      Informasi Diri dan lingkungan
b)      Cita-cita dan gaya Hidup
c)      Rencana untuk Masa Depan
c.       Bacaan
Teknik bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku riwayathidup tokoh seperti, MantanPresiden Soeharto, Presiden prof.Dr.BJ Habibie, Mantan Presiden Soekarno, dll. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya denagan membacasumber-sumber bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
d.      Nara Sumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula diperoleh dengan mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk mengadakan dialog dengan orang tuanya masing-masing.
e.       Pengamatan
Para siswa di ajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
f.       Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi ceritera. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan bimbingan karir melalui ceritera. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.


G.     Materi Bimbingan Karir di SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut Buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di Sd (1994) adalah sebagai berikut
a.       Isi Bimbingan Karir untuk Kelas Rendah ( Kelas I, II, dan III) mencakup
1)      Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2)      Mngambarkan perkembangan diri siswa
3)      Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
4)      Mengenalkan keterampilan yang dimiliki
5)      Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
6)      Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
7)      Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik
8)      Mengenalkan mengapa orang memilih suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat berubah
9)      Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanak dari sekarang
10)  Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
11)  Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.

b.      Isi bimbingan Karir untuk Kelas tinggi (Kelas IV, V, VI)
1)      Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
2)      Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan dating
3)      Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria
4)      Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
5)      Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan dating
6)      Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
7)      Menjelaskan pengaruh nilai yang dianuut dalam pengambilan keputusan
8)      Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi karir
9)      Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa nanti
10)  Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak.
11)  Melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan
12)  Mengenalkan bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi
13)  Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar

Sekedar bahan pembanding berikut ini disajiakan program bimbingan di Sd Florida (1989)
a.       Pengetahuan Diri (Self-Knowledge)
1)      Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya konsep pengembangan karir
2)      Mengembangkan keterampilan untuk berinteraksi dengan yang lain
3)      Mengembangkan kesadaran pentingnya akan pengembangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir.
b.      Pengembangan Pendidikan Jabatan
1)      Mengembangkan kesadaran pentingnya prestasi pendidikan untuk memperoleh peluang karir
2)      Mengembangkan kesadaran hubungan kerja untuk belajar
3)      Mengembangkan kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam melakukan hubungan antar pribadi, memilki kebiasaaan bekerja dengan sebaik-baiknya, dan peluang karir
4)      Memperoleh keterampilan dalam memahami dan menggunakan informasi karir
5)      Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebuuhan dan fungsi masyarakat.
c.       Perencanaan dan Eksplorasi Karir
1)      Mengembangkan kesadaran hubungan antar perankehidupan, gaya kehidupan dan karir
2)      Mengembangkan kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Perkembangan pelaksanaan bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD PPSP, kemudian dicoba kembangkan di SD lain sebagai pelengkap pelaksanaan bimbingan konseling. Buku paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir).
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan dan prosesnya terjadi secara kontinu.
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti Terpadu dalam KBM, Paket Bimbingan Karir, Pengamat Bacaan dan Nara Sumber. Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut Buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di Sd (1994).

B.     Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca dapat mengetahui pentingnya pembelajaran bimbingan karir untuk anak sekolah dasar dan perkembangan karir bagi murid SD memberi wawasan kepada sebagian calon guru, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif.











  










DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti




Tidak ada komentar:

Posting Komentar