BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bimbingan karir bukan kegiatan
yang baru dan tiba-tiba, melainkan memiliki perjalanan yang cukup panjang.
Sekilas perjalanan bimbingan karir mengantar anda untuk menambah wawasan
tentang perkembangan bimbingan karir. Karir, jabatan, dan perkerjaan merupakan
istilah-istilah yang memiliki kedekatan, arti, namun tetap memiliki ciri khas
yang berbeda
Era kesejagat (globalisasi) dan
tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif mengarahkan murid sedini
mungkin mengenal karir di SD perlu dilaksanakan generasi yang tangguh. Ada
pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan
karir di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih difokoskan untuk memberi
kesadaran karir kepada para murid.
Tahap dan karakteristik
perkembangan karir bagi murid SD memberi wawasan kepada sebagian calon guru,
bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi
secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang
terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media
bacaan dan elektronik, serta mengundang narasumber yang relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan bimbingan karir?
2.
Apa
pengertian bimbingan karir?
3.
Apa
pentingnya bimbingan karir?
4.
Apa tujuan bimbingan karir di SD?
5.
Bagaimana tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
6.
Apa saja teknik bimbingan karir di SD?
7.
Apa saja materi bimbingan karir di SD?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui perkembangan bimbingan
karir.
2. Mengetahui pengertian bimbingan
karir
3. Mengetahui pentingnya bimbingan
karir.
4. Mengetahui tujuan bimbingan karir di SD.
5. Mengetahui
tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD
6. Mengetahui
teknik bimbingan karir di SD
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Bimbingan Karir
Pandangan kedepan maupun
kebelakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks
kehidupan sosial pribadi yang lebih luas yang akan mempelajari pentingnya
bimbingan karir sebagai suatu modus oprandi ( cara kerja) dalam membantu
individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan
dimasukinya di dalam kehidupan.
Secara kronologis perkembangan
bimbingan karir dapat dirangkum sebagai berikut:
Antara tahun 1850-1900 bimbingan
karir belum mulai di organisasikan secara memadai kerena faktor ekonomi,
sosial, ideologi dan kegiatan ilmuan belum memungkinkan dan belum merasakan
perlu bimbingan karir. Pada akhir abad 19 ini mulai muncul berbagai tulisan dan
kegiatan yang berkaitan dengan bimbingan karir. Tahun 1890 James McKeen Catte
menerbitkan artikelnya, Cattell menggunakan tesnya untuk mengukur kecakapan
individu. Pada tahun 1896 Witmer mendirikan klinik psikologis Penslvania dan
dia melakukan studi serta penyembuhan anak-anak yang mengalami kesulitan
belajar. Pada tahun 1920 Morris menggunakan pengukuran vokasional dan
menggunankan metode psikografi dalam analisis jabatan untuk mengkhususkan
syarat-syarat yang dituntut oleh suatau perkerjaan tertentu. Patun 1909, Frank
Parson menerbitkan bukau yang berjudul Choosing a Vacational, dan
mengidentifikasi toga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir
yaitu, idividu, perkerjaan dan hubungan di antar keduanya. Dan buku ini
mengkaji tentang bagaimana dan mengapa pendekatan bimbingan karir dilakukan.
Tokoh terbesar dalam bimbingan
karir ialah Frank Parson, dan sekitar 1000 tahun sebelumnya, di daerah Basra
ada tokoh Islam Klasik yang merintis berkaiatan dengan tiga variabel dalam
pengambilan keputusan karir.
Tahun 1911 Biro Jabatan dengan
editor Frederick J. Alien menerbitkan Vacational Guildence News-Letter sebagai
jurnal pertama di Amerika yang kemudian berganti nama menjadi Vacational
Guildence Magazine kemudian Occupation pada akhirnya bernama Personnel and Guidence Journal.
Tahun 1912 Hugo Munsterberg
menerbitkan psyhology and Industnal Efficency di Jerman sebagai suatu penemuan
penting dalam aplikasi metode piskologi aksperimental untuk mempelajari
pemilihan jabatan dan para pekerja.
Tahun 1915, Waiter V. Bingham
mendirikan Lembaga Psikologi Terapan pada Institut Teknologi Cameige yang
bertugas melakukan latihan dan penelitian dalam pemilihan personil dan
manajemen, performan jabatan, salemsmanship, dan bimbingan jabatan.
Tahun 1917 Bingham Coot Thorndike
dan Yerkes telah menghasilkan seperangkat prosedur testng untuk memilih calon
serdadu dalam Perang Dunia 1 Tes ini disebut Army Alpha (Verbal) dan Army Beta
(non verbal).
Tahun 1915, Harry D. Kitson
menerbitkan bukunya yang berjudul Paychology of Vocational Adjustment, dia melihat
bimbingan karir bidsng perkerjaan sepesialisasi dan para professional terlatih
dan bukan untuk sembarang orang.
Tahun 1931, Lembaga Penelitian
Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota di bawah pimpinan Donald G. Paterson
melakukan studi tentang faktor-faktor psikologis dalam proses penempata kerja
deangan mengunakanbaterei tes, wawan cara dam pola percakapan kaerja.
Tahun 1942 Carl R. Roger
menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy, dia menekankan
pada pada konsep kognitif klien didalam mengambil keputusan karir yang
melibatkan dinamika afektif dan tingkah laku motivasional, pemahaman dan
penerimaan diri sebagai tujuan bimbingan karir, perhatian untuk
memverbalisasikan perasan klien sebagai narasumber informasi tentang dirinya dan
penekanan baru dalam penelitaian dan pelatihan hubungan wawan car konseling.
Tahun 1951, Donald E. Super
membuka bimbingan karir dari keadaan statis yang terarah kepada pengambilan
keputasan dengan pilihan tunggal , pemusaatan perhatian yang berorientasi
kepada kontribusi potensial sosiologi dan ekonomi, menuju kepada bidang dan
penempatan studi tentang tingkah laku karir dalam kaitannya dengan perkembangan
manusia.
Tahun , Nachman, dan Segal
merintis tentang pentingnyak variabel kepribadian di dalam proses pemilihan dan
penyesuaian terhadap perkerjaan yang mereka namakan sebagai ”articulated frame
work of vocational development” dengan menggunakan kerangka rujukan kerja ini,
Bordin (1968) mengembangkan sutu model bimbingan karir dimana dia menggambarkan
tentang bagaimana proses bimbingan karir dapat dii pahami dan seringkali
merupakan hubungan yang rumit antara kepribadian dan pengambilan keputusan.
Tahun 1966 muncul berbagi studi
yang berorientasi pada yang oleh Krumboltz disebut ” revolusi konseling”. Dengan
mengadaptasikan psikologi Skinnerian kepada proses bimbingan karir, Krumboltz
dan temannya mengembangkan teknik intervening (menyela) didalam proses
pengambilan keputusan karir , termasuk didalam model konseling, perangkat
tujuan dan penguatan respon (reinforcement).
Tahun 1969 Crites melakukan
kajian ulang dan kkritik terhadap teori
penelitian dan pemilihan penyesuaian karir dengan menyajikan toksonimiobyektif
tentang klasifikasi masalah dalam pengambilan keputusan karir. Toksonomi ini
disjikan dalam tulisan yang berjudul Vocational Psychology, yang dalam
bimbingan karir dipandang sebagai bimbingan karir yangyang komprehensif.
Ada beberapa kecendrungan yang
dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan
penyesuaian karir. Ppendekatan yang paling dominan ialah Parsonial yang
memutuskan diri pada individu perkerjaan dan hubungan diantara keduanya. Model
ini disebut dengan model Trait dan faktor yang menekankan kepad penggunaan tes
dan informasi jabtan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan
penyesuaiankarir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri
maupun kebutuhan. Prinsip ini banyak dianut oleh pendekatan yang berpusat pada
klien (client centered) psikodinamik. Kecendrungan lain memandang bahwa bimbingan
karir adalah suatu proses perkembangan yang terbuka sepanjang hidup individu
dan hali ini merupakan kebalikan dari pendekatan prilaku (behaviouristik) yang
menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatiakan
karir mana yang dipilih individu.
Perkembangan pelaksanaan
bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD PPSP, kemudian
dicoba kembangkan di SD lai sebagai pelengkap plaksanaan bimbingan konseling.
Buku paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
B.
Pengertian
Bimbingan Karir
a)
Karir
, karir diartiakan sebagai pengalaman kerja didalam suatu bidang tertentu
b)
Jabatan,
suatu perkerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu
c)
Perkembangan
karir, keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses
persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia kerja
d)
Pendidikan
karir, kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada
individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir
Ada
tiga alasan
mengapa perlu menanamkan bimbingan karir bukan bimbingan jabatan
1) Istilah karir lebih populer
daripada istiah jabtan
2) Istilah karir lebih inklusif
daripada istilahjabatan, jabatan sering merujuk kpda konotasi khusus atau
perkerjaan tertentu
3) Istilah bimbingan diartikan secar
luas, sehingga didalamnya akan menyangkut masalah proses pengambilan keputusan
dari penyesuaian karir. Oleh kerena itu didalam membicarakan bimbingan karir
kita juga membicarakan bebnerapa pendekatan tentang proses pengambilan
keputusan dan perkembangan karir
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada
program orientasi perkerjaan tetapi juga menyangkut:
a. Keterlibatan antara konselor
dengan klien
b. Keterlibatan partisipasi aktif
klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-reseptif
terhadap informasi
c. Proses penyesuaian pribadi bahkan
lebih jauh merupakan proses psikoterapi
Terdapat dua kecenderungan umum
dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu :
1. Menekankan keterlibatan variabel
emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir
2. Mengartikan bimbingan karir
sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan
mengembangkan suatu jabatan.
Menekankan kepada proses
pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan.
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap
kenyataan,
mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri
sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir
diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong)
dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan
tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian
pekerjaan (karir). Di
dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan
yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui
intervensi kurikuler yang berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan
keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman
diri.
Bimbingan
karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya,
pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar
juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai
dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan
bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya
karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar,
pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut
Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan
karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan
keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang
dunia kerja.
C. Pentingnya
Bimbingan Karir
Bimbingan
karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a. Kebutuhan bimbingan karir jauh
lebih besar daripada kebutuhan psikoterapi. Bimbingan karir menggarap dunia
dalam dan luar individu secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam
individu.
b. Bimbingan karir dapat bersifat
terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan
erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung
berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Super mengemukakan bahwa dengan
membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan,
membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu
wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan
lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian diri secara keseluruhan.
c. Psikoterapi yang berorientasi
kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir.
Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi juga dikaitkan
dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam
pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor harus menguasai
dalam bimbingan karir.
D. Tujuan
Bimbingan Karir di SD
Secara
lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid
agar dapat :
a. Mengenal macam-macam dan
ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat
dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita
(Depdikbud, 1994)
Bailey
dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara
terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ;
1)
Informasi
yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2)
Penyediaan
waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia
kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang
berbagai pekerjaan
3)
Kesempatan
bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di
sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4)
Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui
bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5)
Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan
E.
Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan
karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.
Perkembangan terjadi
sepanjang hidup manusia.
Hal ini
dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap
perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan
tahap perkembangannya.
b.
Perkembangan
individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
c.
Perkembangan
adalah proses yang kontinu.
Perkembangan
individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap
perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir
merupakan salah satu bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses
perkembangan individu.
d.
Sekalipun
perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode
perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek
dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e.
Perkembangan
individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat
berada dalam kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial.
Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu
dapat berfungsi preventif maupun kuratif.
f.
Perkembangan
individual, sehingga adanya keragaman individual.
Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Di
atas telah dikemukakan bahwa perkembangan individu merupakan proses yang
kontinu, dan bahwa intervensi dalam bentuk bimbingan karir akan efektif apabila
memperhatikan tahap dan aspek yang dominan dalam perkembangan individu. Aspek
dominan itu merupakan elamen yang perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam
keseluruhan proses perkembangan individu. Keberhasilan menggambarkan elemen
tertentu akan berpengaruh terhadap perkembangan elemen berikutnya.
Apabila
kita identifikasikan aspek-aspek tersebut dalam suatu kontinu perkembangan
karir, dapat digambarkan dalam bagan berikut :
Elemen
yang dikembangkan
a.
Kesadaran
diri Identitas Diri
b.
Kesadaran
pendidikan Identitas Pendidikan
c.
Kesadaran
karir Identitas Karir
d.
Kesadaran
ekonomis Pendidikan ekonomis
e.
Pengambilan
keputusan Keputusan Karir
f.
Kompetensi
dasar Keterampilan Kerja
g.
Sikap
dan apresiasi Kepuasan pribadi dan sosial
Apabila
model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang
paling tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya
setiap elemen itu merupakan titik kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan
bimbingan karir.
Elemen-elemen
perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
a.
Kesadaran
diri : yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun
perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
b.
Kesadaran
pendidikan : murid mengenal dan menyadari pentingnya perkembangan ketrampilan
dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c.
Kesadaran
karir : murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan
dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d.
Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan secara
ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e.
Pengambilan
keputusan : Menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan keputusan tindakan
dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan
tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f.
Kompetensi awal, mengembangkan keterampilan kognitif
yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g.
Apresiasi dan sikap internalisasi karir yang
memberikan kepuasaan baik secara pribadi maupun sosial.
Pandangan
lain dari ahli perkembangan karir memberikan nama yang berbeda terhadap masa
perkembangan pada usia anak, namun indikatornya relative sama. Ginzberg,
Ginsberd. Axeirad dan Herma (1951 dalam Muro & Kotman. 1995) menyebutkan
bahwa periode perkembangan karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah
periode fantasi (fantasy period)
Sedangkan Super (1981. dalam Muro & Kotman. 1995) memberikan label
perkembangan karir pada usia 4 s.d 14 tahun sebagai periode tentative. Namun
demikian kedua pandangan ini merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan
fantasi dalam memainkan peranan peranan karir orang dewasa.
F.
Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah
dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti Terpadu dalam KBM,
Paket Bimbingan Karir, Pengamat Bacaan dan Nara Sumber. Berikut disajikan
bahasan singkat dari masing-masing teknik.
a.
Terpadu dalam KBM
Teknik
ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di
SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum
yang dapat disisipi bimbingan karir.
Untuk
memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan
dalam kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Soerang
guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang Pemahaman Hobi
dan Cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajara yang relavan,
dan ditemukan pada pelajaran 5 Bahasa Indonesia. Pelajaran 5 Bahasa Indonesia
membahas tentang Kegemaran dan Anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat
Satuan Layanan Bimbingan Konseling.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A. Topik
Bahasan : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B. Bidang
Bimbingan : Bimbingan Karir
C. Jenis
Bimbingan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi
Layanan : Pemahaman Diri dan Pengembangan
E. Sasaran
Layanan : Siswa Kelas III
F. Uraian
Kegiatan
1. Kegiatan
Awal
a. Memeriksa
Kehadiran Siswa
b. Memeriksa
peralatan murid, seperti : buku Belajar Bahasa Indonesia, Kertasa warna kuning
dan hijau, gunting dan lem.
c. Apersepsi
mengenai kegemaran anak.
2. Kegiatan
Inti
a. Guru
mengajak murid untuk membaca Pelajaran 5 Bahasa Indonesia tentang Kegemaran
Anak-Anak ( Soelaeman, dkk., 1997:70-71)
b. Giuru
menempelngambar pohon harapan (cita-cita) pada papan tulis.
c. Guuru
membagikan kertas yang telah diberi pola
buah apel.
d. Guru
menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, maing-masing memperoleh dua
buah apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e. Guru
menyuruh murid untuk menuliskan kegemaran dirinya pada kertas apel warna hijau
dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identitas diri
murid, buah apel ditempel pada pohon harapan.
f. Guru
bersama murid mendiskusikan siapa-siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang citaa-citanya dan siapa yang belum
3. Kegiatan
Akhir
Siswa mengerjakan LKS
berkenaan dengan Kegemaran Anak-anak.
G. Metode
Intruksional
H. Alat
dan Perlengkapan
1. Buku
Pelajaran Bahasa Indonesia Jilid IIIC, LKS dan Boallpoin
2. Gunting,
kertas, lem dan karton yang diberi gambar pohon harapan.
I.
Penilaian
1. aktivitas
siswa dalam kegiatan
2. pemahaman
siswa akan materi bacaan
3. pemahaman
siswa akan kegemaran dan cita-citanya.
Sekiranya dengan membuat Satuan Layanan Bimbingan
Konseling, guru keberatan karena bertambah tugas, guru dapat memadukan satuan
layanan ini kedalam Persiapan Mengajar. Guru tinggal memperkaya Tujuan
Pembelajaran Khusus dengan tujuan yang lebih berorientasi afektif dan
psikomotor disamping tujuan berorientasi kognitif.
b. Paket
Bimbingan Karir
Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan
Kebudayaan (Balitbang Dikbud) telah mengembangkan empat Buku Paket Bimbingan
Karir. Paket Bimbingan Karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket
teriri dari satu topik dan sub topik pembahasan
1) Paket
1 Pemahaman Diri
Sub topik yang dibahas dalam
paket Pemahaman Diri adalah
a) Bakat
b) Minat
c) Keadaan
fisik
d) Keadaan
sosial ekonomi dan budaya
e) Cita-cita
2) Paket
II Pemhaman Lingkungan
a) Sub Topik yang dibahas untuk kelas 1 dan kelas
II. Kemungkinan Jabatan dan Informasi Jabatan, serta Informasi Pekerjaan.
b) Sub
topik yang dibahas untuk Kelas III dan kelas IV. Pengantar Pemahaman
Lingkungan, Informasi Jabtan, dan Wiraswasta.
c) Sub
topik yang dibahs untuk kelas V Informasi Pendidikan Pembangunan, Kemungkinan
Jabatan, dan Wiraswasta.
3) Paket
III Hambatan dan Mengatasi hambatan
Sub topik yang dibahas
khusus untuk kkelas V mencakup
a) Prasangka
b) Hambatan
dan Diri Sendiri, dan
c) Hambatan
dari luar
4) Paket
IV Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan
Paket ini khusus untuk kelas
V, sub topik yang dibahas adalah
a) Informasi
Diri dan lingkungan
b) Cita-cita
dan gaya Hidup
c) Rencana
untuk Masa Depan
c. Bacaan
Teknik bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan
cara menyuruh murid untuk membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat
ini telah banyak buku riwayathidup tokoh seperti, MantanPresiden Soeharto,
Presiden prof.Dr.BJ Habibie, Mantan Presiden Soekarno, dll. Selain dalam buku
riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya denagan membacasumber-sumber
bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
d. Nara
Sumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula
diperoleh dengan mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk berdialog dengan
anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk mengadakan dialog dengan orang
tuanya masing-masing.
e. Pengamatan
Para siswa di ajak jalan-jalan menuju suatu tempat,
kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan pengamatan tentang
jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
f. Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi ceritera. Olehkarena
itu guru dapat saja melaksankan bimbingan karir melalui ceritera. Akan sangat
terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau
media gambar.
G. Materi
Bimbingan Karir di SD
Isi
bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut Buku Pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan di Sd (1994) adalah sebagai berikut
a. Isi
Bimbingan Karir untuk Kelas Rendah ( Kelas I, II, dan III) mencakup
1) Mengenalkan
perbedaan antar kawan sebaya
2) Mngambarkan
perkembangan diri siswa
3) Menjelaskan
bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
4) Mengenalkan
keterampilan yang dimiliki
5) Menjelaskan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
6) Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
7) Mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik
8) Mengenalkan
mengapa orang memilih suatu pekerjaan dan pilihan itu masih dapat berubah
9) Menjelaskan
bahwa kehidupan masa depan dapat direncanak dari sekarang
10) Mengenalkan
bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
11) Menjelaskan
bahwa pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
b. Isi
bimbingan Karir untuk Kelas tinggi (Kelas IV, V, VI)
1) Menjelaskan
manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
2) Melatih
siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan dating
3) Membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria
4) Menjelaskan
jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
5) Melatih
siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan
dating
6) Membimbing
siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
7) Menjelaskan
pengaruh nilai yang dianuut dalam pengambilan keputusan
8) Membimbing
siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi
karir
9) Melatih
siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa
nanti
10) Membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak.
11) Melatih
murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan
12) Mengenalkan
bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi
13) Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar
Sekedar
bahan pembanding berikut ini disajiakan program bimbingan di Sd Florida (1989)
a. Pengetahuan
Diri (Self-Knowledge)
1) Memperoleh
pengetahuan tentang pentingnya konsep pengembangan karir
2) Mengembangkan
keterampilan untuk berinteraksi dengan yang lain
3) Mengembangkan
kesadaran pentingnya akan pengembangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan
karir.
b. Pengembangan
Pendidikan Jabatan
1) Mengembangkan
kesadaran pentingnya prestasi pendidikan untuk
memperoleh peluang karir
2) Mengembangkan
kesadaran hubungan kerja untuk belajar
3) Mengembangkan
kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam melakukan hubungan antar pribadi,
memilki kebiasaaan bekerja dengan sebaik-baiknya, dan peluang karir
4) Memperoleh
keterampilan dalam memahami dan menggunakan informasi karir
5) Memperoleh
kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebuuhan dan fungsi masyarakat.
c. Perencanaan
dan Eksplorasi Karir
1) Mengembangkan
kesadaran hubungan antar perankehidupan, gaya kehidupan dan karir
2) Mengembangkan
kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan pelaksanaan
bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis melalui SD PPSP, kemudian
dicoba kembangkan di SD lain sebagai pelengkap pelaksanaan bimbingan konseling.
Buku paket bimbingan karir telah dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.
Bimbingan karir diartikan sebagai
upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan
kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup
perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir).
Perkembangan karir merupakan
bagian dari perkembangan manusia, karena perkembangan
terjadi sepanjang
hidup manusia. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan
lingkungan dan
prosesnya terjadi secara kontinu.
Bimbingan
karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti
Terpadu dalam KBM, Paket Bimbingan Karir, Pengamat Bacaan dan Nara Sumber. Isi
bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut Buku Pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan di Sd (1994).
B.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini,
pembaca dapat mengetahui pentingnya pembelajaran bimbingan karir untuk anak
sekolah dasar dan perkembangan karir bagi murid SD memberi wawasan kepada
sebagian calon guru, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang
dapat diintervensi secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen
Dikti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar