Jumat, 15 Juli 2016

MAKALAH-‘’AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER’’



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Al-Qur’an bersifat global (mujmal) yang memerlukan perincian.  Misalnya perintah shalat, shaum maupun haji hanyalah dengan kalimat singkat : aqimis shalat, kutiba ‘alaikum as-shiam, wa atimmu alhajj, sedangkan tentang tatacara mengerjakannya tidak dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Untuk menjelaskannya, datanglah Rasulullah SAW memberikan penjelaskan, dari mulai tatacara shalat, berrumah tangga, berekonomi sampai urusan bernegara. Penjelasan rasul itu disebut Sunnah Rasul.  Setelah Rasul wafat, permasalahan umat tetap bermunculan misalnya persoalan bayi tabung, inseminasi, euthanasia, dll. Persoalan demikian belum terakomodir di dalam Al-Qur’an maupun hadits, oleh karena itu memerlukan sumber hukum yang ketiga, yakni ijtihad.

Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunanakan bahasa Arab.  Agar fungsi Al-Qur’an  sebagai hidayah (guidance) atau way of life benar-benar efektif, maka  Al-Qur’an bukan saja perlu diterjemahkan tetapi perlu jiuga ditafsirkan. Cara menafsirkan Al-Qur’;an bisa menggunakan dua pendekatan, yakni tafsir Tahlili dan tafsir Maudhu’i. Kini banyak tokoh-tokoh Islam aliran rasional Liberal, yang menafsirkan Al-Qur’an dengan dominasi akal. Pendekatannya ada tiga yakni  tafsir Mateforis, tafsir Hermenetika dan tafsir dengan pendekatan Sosial Kesejarahan.



B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an?
2.      Bagaimana sejarah turannya Al-Qur’an?
3.      Bagaimana kedudukan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari?
4.      Apa hikmah dari turunnya Al-Qur’an?
5.      Apa keistimewaan Al-Qur’an dibanding kitab-kitab lainya?
C.    Tujun Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian Al-Qur’an.
2.      Menjelaskan sejarah turuan Al-Qur’an.
3.      Menjelaskan kedudukan Al-Qur’an.
4.      Menjelaskan hikmah dari turunnya Al-Qur’an.
5.      Menjelaskan keistimewaan Al-Quran dibanding kitab-kitab lainnya.


                                                           














BAB II
PEMBAHASAN
A.  AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER
1.      PENGERTIAAN AL-QURAN
AL – Qur’an berasal dari bahasa Arab yang secara etimologis adalah madar. Perkataan Al-Qur’an berasal dari kata kerja qara-a artinya (dia telah) membaca. Kata kerja qara-a ini berubah menjadi kata kerja suruhan iqra’ artinya bacalah, dan berubah lagi menjadi kata benda qur’an , yang secara harfiah berarti bacalah atau sesuatu yang harus dibaca atau dipelajari.
Al-Quran digunakan untuk maksud nama kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.S.A.W.  Al-Qur’an  adalah sumber hukum Islam pertama dan utama. Ia memuat kaidah – kaidah hukum fundamental (asasi) yang perlu dikaji dengan teliti dan dikembangkan lebih lanjut. Menurut keyakinan ummat Islam, yang dibenarkan oleh penelitiaan ilmiah terakhir (Maurice Bucaille, 1979: 185) Al –Qur’an adalah kitab suci yang memuat wahyu (firman)Allah, Tuhan Yang Maha Esa, asli seperti yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula –mula di Mekah kemudian di Madinah untuk menjadi pedoman atau petunjuk ummat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Dalam ajaran Islam, demikian S. Hossein Nasr, Al-Qur’an adalah inti sari semua pengetahuan. Namun, pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an hanyalah benih- benih atau prinsip –prinsipnya saja. Sayyid Husein Nasr berkata. “Sebagai pedoman abadi, Al-Qur’an mempunyai tiga petunjuk bagi manusia:
Adalah ajaran yang memberi pengetahuan tentang struktur (susunan) kenyataan alam semesta dan posisi berbagai makhluk, termasuk manusia, serta benda di jagad raya. Ia jugamengandung metafisika tenteng Tuhan, kosmologi dan pembahasan tentang akhirat. Ia berisi segala pelajaran yang dperlukan manusia untuk mengetahui siapa dirinya, di mana dia berada sekarang (dunia) dan kemana ia akan pergi (akhirat). Ia berisi tenteng iman dan kayakina, syari’at atau hukum.
1.      Akhlak atau moral yang perlu dipedomani manusia dalam kehidupan manusia sehari –sehari.
2.      Al-Qur’an berisi petunjuk yang menyerupai manusia, sejaarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang –orang suci, para nabi sepanjang zaman dan segala coban yang menimpa mereka. Meskipun petunjuk itu berupa sejarah, sebenarnya ia ditunjukan pada jiwa manusia. Petunjuk itu diturunkan pada jiwa manusia di sini dan sekarang, kendatipun ia mengambil tempat dan waktu yang telah lalu. Al- Qur’an adalah petunjuk tenteng kehidupan manusia, yang dimulai dengan kelahiran, diakhiri dengan kematian, berasal dari-Nya dan pasti kembali kepada-Nya.
3.      Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit untuk di jelaskan dalam bahasa biasa. Ayat –ayat Al- Qur’an, kerena berasal dari firman Tuhan, mengandung kekuatan yang berbeda dari apa yang kita dapat secara rasional. Ayat- ayat itu mempunyai kekuatan melindungi manusia. Itulah sebabnya mengapakehadiran fisik Al- Qur’an sendiri membawa berkat bagi manusia

Al- Qur’an adalah kitab yang paling banyak dibaca bahakan dihafal oleh manusia. Setiap muslim yang melakukan ibadah shalat paling tidak menghafal tiga buha surat (pendek) yang terdapat dalam Al –Qur’an. Ia dibaca oleh orang Islam selama dan setiap bulan Ramadan atau pada malam-malam tertentu sepanjang tahun.

2.      Sejarah Singkat Turunnya AL- Qur’an
Al –Qur’an pertama kali diturunkan kapada Nabi Muhammad SAW pada tanggl 17 Ramadhan tahun ke-40 dari kelahairan Nabi. Tentang turunnya dalam bulan Ramadhan dijelaskan sendiri oleh Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 185. Sedangkan tanggal 17 berdalil dari firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 41. Hari furqan yang dimaksud dengan ayat ini ialah hari turunnya Al –Qur’an, hari furqan sama dengan hari  bertemunya dua pasukan Badar. Ahli sejarah menetapkan bahwa perang Badar berlaku pada tanggal 17 Ramadhan. Dengan begitu hari nuzunul Al-Qur’an jatuh pada 17 Ramadhan pula walapun tidak dalam tahun yang sama. Ayat-ayat Al-Qur’an  pertama  diturunkan pertama diturunkan ialah surah Al- Alaq ayat 1-5, ayat terakhir diturunkan ialah ayat dalam suraht Al- Maidah ayat 3. Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad pada saat beliau melakukan ibadah haji wada di Arafah dalam tahun 10 H. Dengan demikian keseluruhan ayat Al-Qur’an yang berjumlah 6226 itu diturunkan dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Selama masa itu Al-Quran diturunkan secara berangsur –angsur sedikit demi sedikit sesuai dengan keadaan yang memerlukan. Adapun hikmah berangsur –angsurnya Al-Qur’an diturunkan dijelaskan Allah dalam surat Al- Furqan ayat 32. 
Al- Qur’an diturunkan dalam dua periode yaitu:
1.      Periode sebelum hijrah dalam jangka waktu 15 tahun. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dalam periode ini disebut ayat Makiah. Kegiatan pokok bagi risalah  Nabi dalam periode ini adalah pembinaan akidah Islam. Kerenanya ayat –ayat yang diturunkan pada periode ini pada umumnya berisi akidah dan akhlak, ayat-ayatnya pendek-pendek supaya mudah mengingatnya bagi umat yang baru Islam. Kerena kebanyakan uamat apad waktu itu belum berakidah Islam, maka alamat ayat ini adalah kepada manusia.
2.      Periode sesudah hijrah dalam jangka waktu 10 tahun. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dalam periode inidisebut ayat-ayat madaniyah. Kerenakegiatan pokok risalah Nabi dalam periode ini adalah pembinaan masyarakat Islam, maka kebanyakan ayat-ayat yang diturunkan dalam periode ini dalam bentuk aturan-aturan atau ayat-ayat hukum. Kerena akidah dalam periode ini sudah cukup dan orang-orng beriman sudah banyak, makan alamt dari ayat-ayat ini adalah kepada orang-orang yang beriman.

3.      Kedudukan Al-Qur’an Dalam Kehidupan Sehari- hari
Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam,baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri,hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesamanya,dan hubungan manusia dengan alam.
Fungsi Al-Qur’an ialah sebagai berikut:
1.      Sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan. Al-Quran adalah kitab suci yang dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam menjalani kehidupan pribadi, berkeluarga,bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebab didalam al-Quran terdapat petunjuk-petunjuk dan arahan tentang berbagai cara bergaul dengan manusia, bahkan bergaul dengan alam semesta sehingga terjadi harmonisasi antara sesama makhluk Allah yang hidup dimuka bumi ini.
2.      Sebagai peringatan bagi manusia. Di dalam al-Quran terdapat banyak peringatan dan teguran bagi manusia agar tidak melakukan perbuatan maksiat dan kerusakan dimuka bumi . sebab semua perbuatan itu hanya akan mendatangkan kerugian bagi manusia sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
3.       Sebagai penyejuk hati manusia. Hidup di dunia kadang dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan,  perjalanannya penuh ombak dan duri . Jalannya tidak semulus jalan tol, yang selain lurus juga bebas dan rintangan.  Semua itu membuat hati dan jiwa manusia resah, gelisah, dan gundah gulana. Dalam kondisi yang demikian itu, manusia harus kembali kepada jalan Allah, yakni kepada al-Quran yang didalamnya terdapat penyejuk dan penenang keresahan jiwa.
4.      Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia, Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malaikat Jibril as. sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan mengikuti petunjuk al-Qur’an tersebut, manusia akan mempunya arah dan tujuan hidup yang jelas dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan mengenai fungsi al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Beberapa ayat diantaranya adalah sebagai berikut : Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…(QS. al-Baqarah/2:185) Atau ayat lain yang lebih khusus menegaskan bahwa al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia yang bertaqwa. Artinya : “Kitab (al-Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. al-Baqarah/2:2)
5.      Al-Qur’an sebagai Peringatan danPelajaran bagi Manusia  Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada diantara umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan shalih, namun ada pula sebagian yang lain orang-orang yang kafir, ma’siat dan tidak shalih. Kepada mereka yang shalih, Allah SWT. menjanjikan kebaikan di dunia dan pahala (surga) di akhirat karena ridha-Nya, sebaliknya kepada mereka yang kafir, durhaka dan tidak shalih, Allah SWT. mengancam dengan ancaman hukuman dan azab baik di dunia maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah SWT. membuktikan janji dan ancamannya tersebut. Bagi kita, apa yang dijelaskan dalam kisah umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran dan meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak. Allah SWT. berfiman dalam QS. al- An’am ayat 97 Artinya : “Dan Ini (al-Quran) adalah Kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orang- orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (al-Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.”(QS. al-An’am/6: 97)

4.      Hikmah di Turunkannya Al-Qur’an
1)        Penjelasan yang Sempurna
Di dalam Alquran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan berbagai sisi dalam kehidupan kita. Mulai dari tauhid, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji, dan lain-lain
Jauh sebelum dunia kedokteran modern seperti sekarang ini, 14 abad yang lalu Allah telah dengan jelas memberikan kita pengetahuan tentang penciptaan manusia di dalam surat Al-Hajj: 5. Dari setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, lalu ditempatkan di rahim hingga akhirnya dilahirkan. Allah juga mengatur dengan adil hukum-hukum harta warisan didalam surat An-Nisa. Ketika kita membuka surat Ar-Rahman, kita akan mendapati penjelasan yang sempurna bahwasannya sungguh benar Allah Maha Pencipta dengan segala semua ciptaan-Nya ini. Maha Besar dengan segala kekuasaan-Nya. Maha Penyayang dan Pemelihara. Senantiasa menciptakan, menghidupkan, mematikan, memelihara, memberi rezeki. Tentunya masih banyak lagi surat-surat di dalam Alquran yang memberikan penjelasan yang bermanfaat bagi kita.
2)      Pemberi Peringatan
Akan tiba masanya saat janji-janji Allah menjadi nyata. Sungguh benar, akan datang masa yang sekarang masih gaib bagi kita menjadi sebuah kenyataan. Hal bahwa kenyataan yang jelas itu pasti terjadi diyakini oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, yaitu hari ketika kita berada di alam barzah, hari ketika kita dibangkitkan berkumpul di padang masyar, hari ketika mendapat balasan surga-Nya yang penuh kenikmatan, atau bahkan neraka-Nya yang amat pedih
Sungguh Maha Penyayang Allah pada setiap hamba-Nya. Jauh sebelum masa-masa gaib itu menjadi nyata bagi kita, dengan kitab suci Alquran ini kita diingatkan, dibimbing dan diarahkan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang disukai Allah. Kebaikan yang berbuah pahala dan nanti akan kembali bagi diri kita sendiri, insyaAllah surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Allah pasti menepati segala janji-janjiNya.
3)      Mengetahui Allah, Tuhan Yang Maha Esa
Dengan Alquran ini Allah mengabarkan kepada kita bahwa Dialah Tuhan Yang Satu. Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian bersemayam di `Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Yang Maha Pemberi Rezeki dan Maha Pemelihara. Ketika umat nasrani menduakan Allah, menjadikan nabi Isa sebagai Tuhan mereka, dengan tegas Allah membantah dalam surat Al-Ikhlas. Tentunya bagi kita orang yang beriman, tidak akan ada keraguan sedikit pun di hati tentang hal ini. Dialah Tuhan yang satu, tempat kita bergantung dan meminta pertolongan.
4)      Pembelajaran Bagi Orang Yang Berakal
Maha Adil Allah dengan segala rahmat-Nya. Alquran ini diturunkan bagi orang-orang yang berakal dan mau mengambil pelajaran dan kita semua manusia adalah makhluk yang berakal. Tidak terbatas pada muda atau tua, kaya atau miskin, lelaki atau perempuan. Alquran ini untuk semua hamba-Nya, maka kita gunakan rahmat dari Allah ini berupa akal untuk memikirkan dan mengambil hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya. Dengan demikian, Alquran akan semakin mempertebal keimanan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
5.      Keistimewaan Al-Qur’an di Bandingkan dengan Kitab –Kitab lainnya
Keistimewaan Kitab Alquran dibanding  kitab lainnya .  
Alquran adalah sebagai penutup segala kitab yang telah ada sebelumnya, dan alquran mempunyai keistimewaan yang tidak terdapat pada kitab-kitab sebelumnya.
Diantara keistimewaan alquran adalah sebagai berikut :
1)      Alquran memuat ajaran Ketuhanan yang pernah dimuat di kitab-kitab sebelumnya.
2)      Alquran berisi ajaran Allah SWT untuk memberi petunjuk dan seluruh umat manusia di segala zaman. oleh karena itu Alquran akan selalu dipelihara dari terjadinya perubahan dan akan selalu terjaga keasliaannya. Firman Allah SWT  " Sesunguhnya Kami telah menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami senantiasa melindungiNya"(Qs. Al-Hijir : 9).
3)      jika kitab sebelumnya diturunkan untuk kaum tertentu, maka Alquran diturunkan untuk umat sepanjang masa sampai hari akhir tiba.
4)      dari segi bahasa, alquran tidak ada yang menandingi. bahasanya mudah dan indah, sehingga banyak orang mudah menghafalkannya. hanya satu bahasa dari alquran dari dahulu sampai sekarang.
5)      Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil yang mencakup seluruh ajaran Tuhan yang ada pada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur) dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah:48
6)      Ajaran-ajaran yang termuat dalam al-Qur’an adalah kalam Allah yang terakhir untuk memberikan petunjuk dan bimbingan yang benar kepada umat manusia

6.       Kedudukan AL-Qu’ran  dalam Islam
1)        Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman
  Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:

a)         Ilmu Tauhid (Teologi)
b)         Ilmu Hukum
c)          Ilmu Tasawuf
d)        Ilmu Filasafat Islam
e)          Ilmu Sejarah Islam
f)          Ilmu Pendidikan Islam
2)        Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT  yaitu seluruh ayat Al-Qur’an adalah wahyu  Allah; tidak ada satu kata pun yang  datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
3)        Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Qur’an merupakan khabar yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia.
4)         Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
5)        Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
6)        Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.
7)         Al-Qur’an di nukil secara mutawattir artinya,  Al-Qur’an disampaikan kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok   orang yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.
8)         Al-Qur’an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah.9
9)        Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT.
10)    Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
11)    Agama islam datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata manusia agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan   
 Al-Qur’an merupakan kalamullah yang di Wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Para ulama banyak yang berbeda menafsirkan makna Al-Qur’an tetapi kesemuanya mempunyai tujuan yang sama dan semuanya mensepakati bahwa AL-Qur’an itu memang benar di bawah oleh Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat besar bagi manusia untuk mamahami tentang jati diri dan hakikat hidupnya di permukaan bumi ini. Al-Qur’an merupakan pedoman pertama bagi manusia setelah yang keduanya Hadits, yang merupakan sumber hukum pertama bagi manusia dan tidak ada satupun yang dapat mengganti kedudukan Al-Qu’an sebagai sumber hukum Isalam, Al-Qur’an itu membahas segala sesuatu secara global misalnya, Al-Qur’an  membahas tentang  Sastra tapi Al-Qur’an bukan merupakan buku sastra tetapi ia membahas sastra yang sangat tinggi dan sebagainya.
 Setelah kita memahami fungsi dan kadudukan Al-Qur’an tersebut secara utuh maka kita dapat menjadikan Al-Qur’an sesuatu yang sangat berperan secara langsung bagi keberlangsungan kehiduapan ummat manusia di permukaan bumi ini, karna tanpa adanya Al-Qur’an tersebut maka  peradapan manusia saat ini akan kacau, tidak ada rasa hormat antara manusia, tidak terjalinnya silaturahim antara Muslim, keadaan kehidupan manusia semraut, terjadinya penghardian terhadap anak yatim dan sebagainya.




B.     SARAN-SARAN
                                                                                                   
1)        Marilah kita semua menjadikan Al-Qur’an  sebagai pedoman hidup kita dan menjadikannya sebagai rujukan terhadap setiap permasalahan yang kita hadapi
2)         Marilah kita semua menjadiakn kiata sebagai manusia yang memiliki kepribadian Qur’ani
3)        Marilah kita semua menpelajari, memahami dan menelaah tentang isi dari kandungan Al-Qur’an tersebut secara mendalam dari setiap ayat yang di wahyukan Allah yang termaktub dalam mushaf.

















Daftar Pustaka
Syah, Ismail Muhamad. 1991. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara dan Depatemen Agama.
Abdulah, Sulaiman. 1995. Sumber Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
Ali, Muhammad Daud. 1991. Hukum Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://www.slideshare.net/rafikalmukhtar/fungsi-alquran-bagi-kehidupan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar